
Review Asus Vivobook Pro F571GD-BQ5801T
Bekerja dan bermain game merupakan dua kebutuhan yang berbeda. Laptop kerja meskipun dibekali prosesor yang kencang, biasanya tanpa ditopang chip grafis yang memadai. Sebaliknya laptop gaming bisa digunakan untuk bekerja, tapi lebih condong sebagai desktop replacement sebab dimensi dan bobotnya merepotkan bila harus dibawa-bawa setiap hari. Lewat laptop VivoBook series yang baru, ASUS mencoba menawarkan solusi perangkat gaming selain ROG atau TuF series. Adalah VivoBook Pro F571, Berikut review Laptop Asus VivoBook Pro F571GD-BQ5801T.
Spesifikasi Laptop Asus VivoBook Pro F571GD-BQ5801T
prosesor : Intel® Core™ i5 9300H Processor
Sistem Operasi : Windows 10 Home – ASUS recommends Windows 10 Pro for business.
Chipset: Intel® HM370 Express Chipset
Memori : 8 GB Onboard memory, total up to 16 GB SDRAM
Display : 15.6″ (16:9) LED-backlit FHD (1920×1080) Anti-Glare 60Hz Panel with 72% NTSC with wide 178° viewing angles
Grafis : NVIDIA® GeForce® GTX 1050 , with 4GB GDDR5 VRAM
Storage : Solid state drive: 512GB PCIe® Gen3 x2 SSD
Networking : Wi-Fi : Integrated Wi-Fi 5 (802.11 ac)
Bluetooth : Bluetooth® 5.0
Interface : audio Jack, USB type C 3.0, USB 3.0 port type A, USB 2.0 port, hdmi, Fingerprint reader ( opsional )
Kisaran Harga : IDR 11.123.000
Desain yang Simple
Sebagai laptop 15,6 inci, body laptop ini memang tidak bisa dibilang kecil meski cukup ringkas untuk seukurannya, namun setidaknya masih memungkinkan untuk dibawa bepergian. Layar 15,6 inci tersebut dikemas dalam desain NanoEdge display, di mana bezel samping layar kanan dan kirinya sangat tipis hanya 7,4 mm saja yang menyuguhkan kesan luas. Meskipun bagian dahi dan dagunya masih cukup tebal, ASUS menyebut screen-to-body ratio-nya mencapai 80,2 persen. Desainnya sendiri seperti laptop VivoBook series lainnya, tetap tampil low profile dan minimalis. Saat tutup dibuka, terhampar keyboard berukuran penuh, lengkap dengan numeric pad dan backlight. Hanya saja, tombol navigasi panahnya ini ukurannya kecil dan penempatannya juga agak canggung. Lalu, pada area touchpad terdapat sensor fingerprint di pojok kanan atas yang terintegrasi dengan sistem Windows Hello di Windows 10.
Temperature stay cool
Dirancang sebagai laptop untuk bekerja sekaligus bermain game, VivoBook Pro F571 ini telah dibekali dengan sistem pendingin khusus agar performanya tetap stabil. ASUS pun melengkapinya dengan IceCool Technology agar panas dapat diredam dan tidak menjalar hingga ke bagian palmrest serta keyboard. Dua kipas dan heatpipe khusus juga disematkan di bagian dalam VivoBook Pro F571. Keduanya bekerja untuk memastikan suhu komponen tetap terjaga dan mencegah terjadinya overheat. Udara panas akan dikeluarkan melalui dua ventilasi khusus di bagian belakang laptop ini sehingga pengguna tidak akan terganggu oleh udara panasnya.
Konektivitas Lengkap
VivoBook Pro F571 hadir dengan modul dual-band WiFi 5 dan Bluetooth 4.2. Sedangkan konektivitas non-wireless dan atributnya, di sisi kanan laptop terdapat slot Kensington, dua port USB 2.0, indikator baterai dan daya, serta slot SD card reader. Sementara, di sisi kiri laptop dapat dijumpai port pengisian daya, ethernet, HDMI, USB 3.0 Type A, USB Type-C, dan combo audio jack.
Perfoma Oke
untuk versi yang satu ini lebih cocok dijadikan sebagai laptop kerja saja atau sekedar bermain game casual ringan. Untuk bermain game kelas AAA dengan cukup baik, sebaiknya ambil varian tertinggi dengan prosesor Intel Core i7-9750H dan chip grafis hingga NVIDIA GeForce GTX 1650. Pada konfigurasi ini, bisa bermain game dengan pengaturan grafis medium dengan frame rate yang stabil di laptop mainstream tentunya sudah cukup menyenangkan.
untuk generasi milenial yang sudah bekerja kantoran, mereka yang membutuhkan perangkat untuk bekerja tapi di sisi lain punya hobi gaming. Jadi sudah jelas, keyword dari VivoBook Pro F571 ialah laptop kerja yang bisa untuk bermain game, dengan catatan kalian harus memilih varian paling tinggi. Keterangan lain sebagai laptop berlayar 15,6 inci, maka lebih cocok digunakan bagi yang bekerja stay di kantor. Meski ukurannya cukup ringkas untuk seukurannya, dimensi laptop 15,6 inci tetap kurang cocok untuk mereka yang punya mobilitas tinggi.